Senin, 30 April 2012 1 komentar

Objek Wisata Raja Ampat Papua


Sejumlah turis tampak asyik bersantap dan mengobrol santai sambil memandang lepas ke arah laut yang didominasi warna biru, hijau, dan putih. Warna-warna itu muncul karena pengaruh dari hamparan terumbu karang di dasar laut yang dangkal maupun dalam. Mereka sedang menikmati makan siang di Papua Diving Resort, perairan f Irian Jaya Barat.
Teriknya matahari dan cerahnya udara justru membuat gemas para tamu untuk kembali menyelam dan menyelam. Cahaya matahari kerap menembus celah-celah gelombang laut sampai ke karang. Keelokan pemandangan dan biota lautnya memang membuat kesan mendalam bagi para wisatawan. Bagi pencinta wisata pesisir dan bawah air yang fanatik, Raja Ampat sangat dikenal bahkan dinilai terbaik di dunia untuk kualitas terumbu karangnya.
Banyak fotografer bawah laut internasional mengabadikan pesona laut Raja Ampat. Bahkan ada yang datang berulang kali dan membuat buku khusus tentang keindahan terumbu karang dan biota laut kawasan ini. Pertengahan 2006 lalu, tim khusus dari majalah petualangan ilmiah terkemuka dunia, National Geographic, membuat liputan di Raja Ampat yang akan menjadi laporan utama pada 2007.
Sebanyak 610 Pulau
Raja Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong, sejak 2003. Kabupaten berpenduduk 31.000 jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang dihuni) dengan luas wilayah sekitar 46.000 km2, namun hanya 6.000 km2 berupa daratan, 40.000 km2 lagi lautan. Pulau-pulau yang belum terjamah dan lautnya yang masih asri membuat wisatawan langsung terpikat. Mereka seakan ingin menjelajahi seluruh perairan di “Kepala Burung” Pulau Papua.
Wilayah ini sempat menjadi incaran para pemburu ikan karang dengan cara mengebom dan menebar racun sianida. Namun, masih banyak penduduk yang berupaya melindungi kawasan itu sehingga kekayaan lautnya bisa diselamatkan. Terumbu karang di laut Raja Ampat dinilai terlengkap di dunia. Dari 537 jenis karang dunia, 75 persennya berada di perairan ini. Ditemukan pula 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis hewan karang. Luar biasa.
Bank Dunia bekerja sama dengan lembaga lingkungan global menetapkan Raja Ampat sebagai salah satu wilayah di Indonesia Timur yang mendapat bantuan Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) II, sejak 2005. Di Raja Ampat, program ini mencakup 17 kampung dan melibatkan penduduk lokal. Nelayan juga dilatih membudidayakan ikan kerapu dan rumput laut.
Eksotis
Papua Diving, satu-satunya resor eksotis yang menawarkan wisata bawah laut di kawasan itu, didatangi turis-turis penggemar selam yang betah selama berhari-hari bahkan hingga sebulan penuh mengarungi lekuk-lekuk dasar laut. Mereka seakan tak ingin kembali ke negeri masing-masing karena sudah mendapatkan “pulau surga yang tak ada duanya di bumi ini”.
Pengelolanya tak gampang mempersiapkan tempat bagi wisatawan. Maximillian J Ammer, warga negara Belanda pemilik Papua Diving Resort yang juga pionir penggerak wisata laut kawasan ini, harus mati-matian menyiapkan berbagai fasilitas untuk menarik turis dari mancanegara. Sejak memulai usahanya delapan tahun lalu, banyak dana harus dikeluarkan. Namun, hasilnya juga memuaskan. Setiap tahun resor ini dikunjungi minimal 600 turis spesial yang menghabiskan waktu rata-rata dua pekan.
Penginapan sangat sederhana yang hanya berdinding serta beratap anyaman daun kelapa itu bertarif minimal 75 euro atau Rp 900.000 semalam. Jika ingin menyelam harus membayar 30 euro atau sekitar Rp 360.000 sekali menyelam pada satu lokasi tertentu. Kebanyakan wisatawan datang dari Eropa. Hanya beberapa wisatawan asal Indonesia yang menginap dan menyelam di sana.
“Turis menyelam hampir setiap hari karena lokasi penyelaman sangat luas dan beragam. Keindahan terumbu karangnya memang bervariasi sehingga banyak pilihan dan mengundang penasaran. Ada turis yang sudah berusia 80 tahun masih kuat menyelam,” tutur Max Ammer yang beristrikan perempuan Manado.
Tiga tahun lalu, Papua Diving membangun penginapan modern tak jauh dari lokasi pertama. Ternyata, penginapan yang dibangun dengan mengandalkan bahan bangunan lokal ini hampir selalu penuh dipesan. Padahal tarifnya mencapai 225 euro atau sekitar Rp 2,7 juta per malam. Di lokasi yang baru, dilengkapi peralatan modern, termasuk fasilitas telepon internasional dan internet.
Turis ke Raja Ampat hanya ingin ke Papua Diving di Pulau Mansuar karena fasilitas dan pelayannya sudah berstandar internasional, juga makanannya. Mereka mendarat di Bandara Domne Eduard Osok, Sorong, langsung menuju lokasi dengan kapal cepat berkapasitas sekitar 10 orang yang tarifnya Rp 3,2 juta sekali jalan. Perlu waktu sekitar 3-4 jam untuk mencapai Mansuar.
Seperti pulau lainnya, Mansuar tampak asri karena hutannya masih terjaga dan air lautnya pun bersih sehingga biota laut yang tidak jauh dari permukaan bisa terlihat jelas. Turis cukup berenang atau ber-snorkelling untuk melihat keindahan laut, sedangkan jika ingin mengamati langsung kecantikan biota laut di kedalaman, mereka harus menyelam.
Merasa Aman
Warga lokal dilibatkan dalam pembangunan dan pengelolaan resor, bahkan 90 dari 100 karyawannya adalah warga Papua. Penduduk juga memasok ikan, sayur-mayur, buah-buahan, dan lainnya. Salah satu paket wisatanya mengunjungi perkampungan untuk melihat tanaman dan hewan khas setempat, termasuk burung Cendrawasih. Banyak wisatawan yang menjadi donatur pembangunan gereja dan pendidikan anak-anak sekitar Man- suar.
Max Ammer mempunyai komitmen untuk meningkatkan ekonomi dan keterampilan warga setempat. Mereka ada yang dilatih berbahasa asing dan menggunakan peralatan selam. Wisatawan pun merasa aman di kala siang maupun malam saat menikmati terik dan tenggelamnya matahari maupun saat berenang dan menyelam di laut yang sangat dalam.
Selain kelautan dan perikanan, Raja Ampat memiliki kekayaan sumber daya alam, antara lain minyak bumi dan nikel. Di dasar lautnya juga banyak terdapat kapal-kapal karam bekas Perang Dunia II yang diperkirakan memuat “harta karun” bernilai tinggi. Namun, jika salah kelola, kegiatan eksploitasi semua itu dikhawatirkan mengancam kelestarian dan keindahan alam lautnya.







1 komentar

Pantai Tanjung Setia


Sebagai negara bahari, Indonesia terkenal sebagai destinasi selancar atau surfing tingkat dunia.  Selain Bali dan Banyuwangi, di sepanjang Pantai Pesisir Barat Lampung sejauh 210 km, terdapat beberapa titik tempat surfing. Salah satunya adalah Pantai Tanjung Setia.

Pantai Tanjung Setia berada di wilayah kecamatan Bengkunat, Kabupaten Lampung Barat. Berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, menyebabkan terciptanya ombak yang indah akibat dorongan angin dari samudra lepas yang kencang. Rata-rata ombaknya setinggi 3-5 meter dengan panjang ombak hingga mencapai 200 meter.

Dengan kualitas ombak seperti itu banyak peselancar mancanegara yang sengaja datang ke Pantai Tanjung Setia untuk menaklukkan ombak-ombak ganas disana. Peselancar mancanegara yang suka berkunjung ke Pantai ini berasal dari Portugal, Afrika Selatan, Australia, Amerika, Spanyol, Belanda dan Jepang.

Kunjungan turis di sana juga meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Banyak didirikan penginapan. Walaupun belum berupa hotel mewah, namun jenis cottage dan losmen yang ada disana selalu penuh dengan wisman yang sengaja mengincar ombak Pantai Tanjung Setia. Salah satu penginapan di sana adalah The Djabung Resort.

The Djabung Resort menurut sang pemilik Bang Iwan, nama resort ini diambil dari kata Djabung yang merupakan nama sayuran khas Lampung Barat. Dibuka pada tahun 2010, resort ini dibangun  atas pemikiran melihat banyaknya orang asing yang membuka hotel penginapan di Tanjung Setia untuk tamu asing tetapi untuk  kebutuhan wisatwan lokal kurang terpenuhi. Maka berdirilah resort ini untuk pasar lokal tetapi tidak tertutup untuk wisawatan asing.

“ Wisatawan yang datang ke sini rata-rata sudah jenuh dengan Bali, selain pantainya yang masih relatif sepi dan indah,” Ujar Bang Iwan. “ Selain itu ombaknya juga sangat bagus untuk berselancar, lengkap untuk pemula maupun yang profesional,” tambahnya.

Selain usaha penginapan, Banyak berdiri usaha pariwisata lainnya, seperti rumah makan, rental motor dan  tour&travel. Untuk kegiatan tahunannya,  diadakan lomba surfing tingkat lokal dan internasional dan  kegiatan Festival Semarak Wisata Tanjung Setia setiap bulan Juli.

Pantai Tanjung Setia dapat dicapai melalui 2 jalur. Pertama Lintas barat: dari Bandar Lampung-Kota Agung Tanggamus-Tanjung Setia dengan lama tempuh 5 jam. Kedua adalah lintas tengah, melalui Bandar Lampung- lampung Utara – Liwa – Krui - Tanjung Setia. Jika menggunakan kendaraan umum, ada bis umum dengan harga tiket 40 ribu Rupiah dan mobil Travel dengan biaya tarif sebesar 70 ribu Rupiah. Sementara untuk lintas udara, Bandara Krui baru akan diuji coba akhir tahun 2011.

Jadi jika Anda mencari tempat eksotis di Propinsi Lampung, apalagi Anda seorang Surfer, Tidak salah jika mencoba destinasi yang satu ini dan menyapa ombak-ombaknya.



















1 komentar

Wisata Air Terjun Sindang Gila

 

Pengunjung menikmati guyuran Air Terjun Sindang Gila di kaki Gunung Rinjani, di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu (25/9/2011). Air terjun ini bersumber dari Gunung Rinjani dan mengalir ke desa-desa di bawahnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan pertanian penduduk sekitar.

Gunung Rinjani dengan Segara Anak-nya memberikan berkah bagi masyarakat sekitarnya. Selain menyediakan air bagi sawah, ladang, dan kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari, Rinjani juga menyuguhkan pesona air terjun bagi pengunjung dan masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Dari 13 air terjun yang menggantungkan airnya pada Segara Anak, tiga di antaranya berada begitu dekat dengan sumber airnya, yaitu Sindang Gila, Tiu Kelep, dan Betara Lejang. Lokasi ketiganya berjarak 89 kilometer atau makan waktu 2,5 jam perjalanan dari Kota Mataram.

Air yang menyelusup di antara akar pohon besar dan merambat di dalam tanah menjanjikan hadirnya perasaan sejuk nan damai. Sayangnya, hanya dua yang bisa dikunjungi dengan leluasa oleh pengunjung, Sindang Gila dan Tiu Kelep.

Air Terjun Betara Lejang terlalu rawan untuk dilewati. Sri Made (50), pemandu wisata setempat, tidak merekomendasikannya karena jalan menuju ke sana sudah tertutup pohon besar. Selain itu, pengunjung juga memerlukan tali tambang dan kemampuan memanjat dinding untuk melihat air terjun yang tingginya diperkirakan sekitar 500 meter itu.

Sindang Gila atau biasa disebut Sendang Gila adalah air terjun pertama yang bisa dikunjungi dari pintu gerbang kawasan wisata Senaru ini. Setelah membayar Rp 5.000 per orang sebagai harga tiket masuk, pengunjung disambut ratusan tangga menurun. Jalan berkelok dengan latar belakang puncak Rinjani di sebelah selatan menjadi pemandangan di awal perjalanan. Masuk lebih dalam sekitar 200 meter, kawasan hutan tropis dataran rendah mulai mendominasi jalan menuju Sindang Gila. Dari kejauhan, derasnya Sindang Gila mulai terlihat.

Sekitar 15 menit meniti jalan, pengunjung tiba di Sindang Gila. Air terjun ini adalah yang paling tinggi di antara tiga lainnya di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Air terjun setinggi 35 meter ini juga memiliki tiga tingkatan batuan keras sebelum menyentuh dasar.

Ada banyak versi cerita di balik penamaan Sindang Gila. Masyarakat setempat menamainya demikian karena air terjun ini berasal dari tempat tinggi dan sangat deras aliran airnya. Ibaratnya, air terjun ini seperti singa gila yang menurunkan airnya secara membabi buta.

Cerita lain adalah mitos yang diciptakan masyarakat setempat bahwa ada singa penunggu di sekitar air terjun. Tujuannya tak lain untuk melindungi kawasan ini dari kerusakan akibat ulah manusia. Air Terjun Sindang Gila juga dipercaya masyarakat bisa menyembuhkan rematik.


Banyak kejutan


Roberto Guindolin (45), pengunjung asal Trevisio, Italia, mengatakan puas dengan panorama Air Terjun Sindang Gila. Ia membandingkannya dengan Air Terjun Marmore di Perugia, Italia. Air terjun ini sangat tinggi, yang terselip dan menyelusup di antara rerimbunan pepohonan.

Puas menikmati Sindang Gila, perjalanan dilanjutkan ke air terjun selanjutnya, Tiu Kelep. Jalan setapak dihiasi batu vulkanik besar dan kayu besar yang tumbang melengkapi eksotis. Sayang sekali jika tidak didokumentasikan dengan kamera. Pengunjung juga harus menyusuri sungai dipenuhi batu besar dan air jernih yang bisa langsung diminum. Rasa lelah menaiki dan menuruni bukit kecil setinggi 35 meter ini terbayar saat mata tertuju curahan air di depan mata.

Dalam bahasa Sasak, tiu diartikan sebagai pusaran. Adapun kelep adalah luapan air yang lama-lama menghilang. Sesuai dengan namanya, Tiu Kelep terlindungi tebing batu. Berbeda dengan Sindang Gila yang hanya mempunyai dasar kolam yang dangkal, pengunjung di Tiu Kelep bisa berenang sesuka hati.

Dengan kedalaman sekitar 1 meter, air kolam Tiu Kelep cukup aman bagi pengunjung dalam dan luar negeri. Keistimewaan lainnya adalah pantulan air yang membentuk hujan gerimis di sekitarnya.

Dengan geografis yang berbentuk cekungan itu, air yang jatuh terperangkap dan memantul kembali ke udara seperti air hujan. Apabila beruntung, air yang memantul itu akan membiaskan sinar matahari sehingga membentuk pelangi berwarna-warni.

Delmas (29), pengunjung dari Marseille, Perancis, yang datang bersama empat anggota keluarganya, mengatakan puas dengan panorama Tiu Kelep. Alasannya, keindahan yang ia dapatkan dari cerita rekannya ia temui di Tiu Kelep. Sensasi bias warna pelangi dikatakannya menjadi momen yang sangat indah.

Kejutan tidak berhenti sampai di situ. Meniti perjalanan pulang, pengunjung bisa melewati jalur alternatif saluran air irigasi yang dibangun warga setempat.

Lorong air sepanjang 200 meter dengan ketinggian sekitar 2 meter dengan lebar hanya 1 meter itu dibangun tetua adat Sasak. Tujuan utamanya adalah mengalirkan air dari Tiu Kelep menuju saluran irigasi mengairi ratusan hektar sawah warga Senaru.


Menunggu sentuhan


Sayangnya, kawasan ini masih membutuhkan sentuhan dari pemerintah daerah setempat. Alasannya, infrastruktur penunjang terlihat masih jauh dari layak. Sebagai contoh, banyak pegangan tangga yang hilang dicuri oknum tak bertanggung jawab. Belum lagi ketiadaan toilet. Tempat istirahat pun kurang layak bagi wisatawan karena tidak ada tempat khusus untuk menikmati air terjun. Ini membuat wisatawan tidak ingin berlama-lama menikmati kawasan ini.

Kepala Desa Senaru Raden Akria Buana mengatakan baru akan mengusahakan pembangunan infrastruktur kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tujuannya, meningkatkan jumlah kunjungan mencapai 8.000 orang pada tahun 2010.

Jika sarana prasarana dan promosi bisa ditingkatkan, jumlah pengunjung bisa lebih banyak. Artinya, bisa memberikan nilai ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.





















1 komentar

Monumen Nasional

Monas atau Monumen Nasional merupakan icon kota Jakarta. Terletak di pusat kota Jakarta, menjadi tempat wisata dan pusat pendidikan yang menarik bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Monas didirikan pada tahun 1959 dan diresmikan dua tahun kemudian pada tahun 1961. Monas selalu ramai dikunjungi wisatawan untuk melihat keindahan kota Jakarta dari puncak Monas, menambah wawasan sejarah Indonesia di ruang diorama ataupun menikmati segarnya hutan kota seluas kira-kira 80 hektar di tengah kota Jakarta.


Sejarah Monas

Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975.
Sedangkan wilayah taman hutan kota di sekitar Monas dahulu dikenal dengan nama Lapangan Gambir. Kemudian sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan kemudian menjadi Taman Monas.

Ukuran dan Isi Monas

Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
Ukuran Monas
  • Lidah Api

    Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
  • Pelataran Puncak

    Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
  • Pelataran Bawah

    Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
  • Museum Sejarah Perjuangan Nasional

    Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.
Selain itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan naskah proklamasi yang asli di dalam bangunan Monas. Di sini juga ditampilkan rencana pembangunan kota Jakarta.

Taman Monas

Pijat Refleksi di Monas
Anda juga dapat menghilangkan rasa jenuh Anda dengan menikmati Taman Monas, yaitu sebuah hutan kota yang dirancang dengan taman yang indah.

Di taman ini Anda dapat bermain bersama kawanan rusa yang sengaja didatangkan dari Istana Bogor untuk meramaikan taman ini. Selain itu Anda juga dapat berolahraga di taman ini bersama teman maupun keluarga.
Taman Monas juga dilengkapi dengan kolam air mancur menari. Pertunjukan air mancur menari ini sangat menarik untuk ditonton pada malam hari. Air mancur akan bergerak dengan liukan yang indah sesuai alunan lagu yang dimainkan. Selain itu ada juga pertunjukkan laser berwarna-warni pada air mancur ini.
Bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan, selain berolahraga di Taman Monas, Anda pun dapat melakukan pijat refleksi secara gratis. Di taman ini disediakan batu-batuan yang cukup tajam untuk Anda pijak sambil dipijat refleksi. Di taman ini juga disediakan beberapa lapangan futsal dan basket yang bisa digunakan siapapun.
Jika Anda lelah berjalan kaki di taman seluas 80 hektar ini, Anda dapat menggunakan kereta wisata. Taman ini bebas dikunjungi siapa saja dan terbuka secara gratis untuk umum.

Wisata Monas

Untuk mengunjungi Monas, ada banyak jenis transportasi yang dapat Anda gunakan. Jika Anda pengguna kereta api, Anda dapat menggunakan KRL Jabodetabek jenis express yang berhenti di Stasiun Gambir. Anda pun dapat menggunakan fasilitas transportasi Bus Trans Jakarta. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, tersedia lapangan parkir khusus IRTI, atau Anda dapat memarkir kendaraan Anda di Stasiun Gambir.
Untuk dapat masuk ke bangunan Monas, Anda dapat melalui pintu masuk di sekitar patung Pangeran Diponegoro. Lalu Anda akan melalui lorong bawah tanah untuk masuk ke Monas. Anda pun dapat melalui pintu masuk di pelataran Monas bagian utara. Jam buka Monas adalah jam 9.00 pagi hingga jam 16.00 sore.
Monas dapat menjadi salah satu pilihan Anda untuk berwisata bersama keluarga dan tempat mendidik anak-anak untuk lebih mengenal sejarah Indonesia. Anda pun dapat menikmati udara segar dari rindangnya pepohonan di Monas. Dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan Taman Monas agar tetap indah untuk dinikmati siapapun.














1 komentar

Danau Kelimutu


Danau yang satu ini kamu pasti sudah mendengarnya. Iya, Danau Kelimutu merupakan danau yang mampu memanjakan mata pengunjung dengan keindahan alamnya. Apalagi pada saat matahari mulai bersinar, maka kamu bakal menyaksikan suasana terindah di obyek wisata ini.
Danau Kelimutu atau yang dikenal dengan danau tiga warna ini terletak di Nusa Tenggara Timur. Danau ini terletak di Gunung Kelimutu yang merupakan adalah tiga buah kawah di puncak gunung. Tetapi karena mirip dengan danau, maka kawah tersebut dikenal sebagai Danau Kelimutu.
Yang menjadi keistimewaan dari danau ini adalah warna airnya yang bisa berubah-ubah. Hal itu diakibatkan akibat adanya pembiasan cahaya matahari. Selain itu ada mikro biota airdan pantulan warna dinnding danau yang mendukung perubahan warna sang danau.
Tidak pernah diketahui kapan pertama kali danau ini ditemukan, tetapi yang pasti danau ini memiliki tiga warna yang terkenal. Tiga warna yang dimiliki danau tersebut adalah merah, putih dan biru.
Danau Kelimutu sendiri terdiri dari tiga buah danau yang berada di puncak Gunung Kelimutu. Masing-masing danau memiliki namanya sendiri, yaitu Tiwu Ata Mbupu (danau orang tua), Tiwu Nua Muri Ko’o Fai (danau muda-mudi), dan Tiwu Ata Polo (danau tukang tenung).
Pada tahun 1915, Danau Tiwu Ata Mbupu memiliki warna merah darah. Sedangkan Danau Tiwu Nua Muri selalu mengalami perubahan warna dari tahun ketahun. Tercatat, danau ini pernah berwarna hijau zamrud, putih, biru dan hijau muda. Untuk Danau Tiwu Ata Polo, pernah mengalami perubahan warna dari putih, hijau, biru, merah dan cokelat kehitaman.
Tiwu Ata Polo dan Tiwu Nua Muri hanya dipisahkan dinding terjal selebar 15-20 meter. Dinding ini dahulunya bisa dilalui orang tetapi sekarang dinding semakin menipis dan hampir lenyap akibat peristiwa vulkanik berupa letusan dan gempa.
Nah kalau kamua datang ke obyek wisata ini, maka sekitar 300 meter sebelah barat Tiwu Nua Mari bisa melihat Tiwu Ata Mbupu. Bagi masyarakat lokal, danau ini sebagai tempat bersemayam para arwah leluhur setelah meninggal. Arwah akan pindah ke puncak Kelimutu untuk selamanya.
Jika ingin menyaksikan keelokan alam, maka sebaiknya datang pada subuh sebelum matahari terbit. Selain bisa menikmati keindahan alam, pada pukul 09.00 WIT biasanya kabut menutupi permukaan danau sehingga kamu nggak bisa menikmati keindahan alam disana.
Untuk mencapai tempat ini, pengunjung bisa berangkat dari Kupang menggunakan pesawat menuju Kota Ende, Flores, dengan waktu tempuh sekitar 40 menit. Begitu tiba di Ende,  bisa melanjutkan perjalanan dengan  angkutan umum berupa mini bus menuju Desa Kaonara. Jarak dari Kota Ende ke Desa Kaonara sekitar 93 km dan memakan waktu tempuh mencapai 3 jam.
Setelah itu, baru pengunjung harus melanjutkan perjalanan ke puncak Gunung Kelimutu dengan berjalanan kaki sepanjang 2,5 km. Meskipun jauh, pengalaman dan keindahan alam yang disajikan Danau Kelimutu akan melunturkan segala kelelahan lho. 















Minggu, 29 April 2012 5 komentar

Wisata Pantai Anyer








Pantai Anyer  adalah keindahan yang Anda impikan dari nuansa pesisir Pulau Jawa. Jika Anda memimpikan berkunjung Kuta Bali namun tidak banyak waktu atau dana tidak mencukupi maka mengapa tidak mencoba datang ke Pantai Anyer.
Pesona pantai ini menyuguhkan pemandangan Gunung Krakatau yang legendaris dan mercusuar tua di Cikoneng yang historis. Pantainya yang menghadap ke arah barat memungkinkan Anda memandang Gunung Krakatau sekaligus Matahari terbenam yang dramatis.
Pantai ini jelasnya memiliki pasir putih yang lembut berkilau lalu disempurnakan angin laut dan suasana pantai yang sanggup menyegarkan pikiran dan perasaan. Laut birunya pun tak kalah menarik untuk penyelaman.
Anyer sejatinya adalah kota pantai di Banten yang berlokasi 38 km dari Kota Serang. Pantai Anyer berada di tepi Selat Sunda tepatnya di Kecamatan Anyer, Kabupaten  Serang, Provinsi Banten. Pantai Anyer merupakan surga bagi mereka pecinta keindahan dan suasana pantai yang tenang. Pemandangan laut yang indah disempurnakan dengan beragam kegiatan bahari yang menyenangkan seperti jetski, speedboat, parasailing dan olah raga air lainnya.
Pantai Anyer  tidak hanya memiliki pemandangan yang menawan tetapi juga telah dilengkapi berbagai akomodasi dan sarana penunjang pariwisata. Sejak tahun 1980-an Pantai Anyer sudah terkenal sebagai kawasan wisata pantai yang menarik. Letaknya yang tidak jauh dari Jakarta dan termasuk salah satu dari Seven Wonder of Banten sehingga pantai ini menjadi tempat wisata favorit.
Pantai Anyer menawarkan beragam aktivitas yang akan membuat Anda betah untuk berlama-lama tinggal. Wisatawan yang datang ke sini bukan hanya domestik tetapi banyak juga mancanegara. Mereka menikmati pemandangan Gunung Krakatau yang bisa dilihat dengan jelas dari pesisir pantai dan juga menikmati deburan ombak yang indah.
Pantai Anyer dilengkapi beragam fasilitas pariwisata, yaitu: pusat informasi pariwisata, camping ground, pondok-pondok wisata, shelter, pemandu wisata, penjaga pantai, taman parkir, arena bermain anak-anak, arena berjemur, tempat berenang, sentra oleh-oleh dan suvenir, hingga penyewaan  peralatan menyelam, sepeda, serta perahu dan speedboat.













Rabu, 11 April 2012 0 komentar

Tugas kepariwisataan 3

Pertanyaan :
1. Berikan analisis kekurangan dan kelebihan pariwisata secara individu dan secara group!
2. Apa tujuan penyelenggara jasa pariwisata menyediakan supportingtourism superstructure?


Jawab :
1. kelebihan pariwisata secara individu   
> Waktu berlibur lebih bebas   

Dalam arti bebas mau menentukan kapan saja tanpa memikirkan orang lain karena bersifat individual.  

>Lebih santai dalam berwisata  
                                                                                                                                                                                   Karena berpergian sendiri kita lebih santai menentukan mau kemana saja dan kapan saja kita akan pergi, sesuai dengan kehendak kita saja tanpa memikirkan akan ketinggalan rombongan. Bebas melakukan aktivitas apapun.   

>Lebih nikmat dan tidak perlu mengkhawatirkan rombongan.




kekurangan pariwisata secara individu  
>Bisa menimbulkan kebosanan karena berpergi sendiri.  
>Keamanan dan keselamatan kurang terjamin  
>Akan mengalami bingung dalam informasi objek wisata yang lebih luas  
>Tidak ada teman untuk mengobrol

Kelebihan pariwisata secara group
>Tidak perlu khawatir karena bepregian secara ramai-ramai(group)
>Dana / badget lebih murah, tidak terlalu mahal.
>Lebih terjamin dalam keamanan dan keselamatan.
>Ada yang bertanggung jawab karena sudah pasti ada ketua rombongannya. 
>Tidak merasa kesepian


Kekurangan pariwisata secara group
>Dapat tertinggal dengan rombongan.
>Harus menyesuaikan waktu dengan yang lainnya.
>Tidak terlalu bebas dalam berwisata.

 
 
 
 
2.Tujuan penyelenggara jasa pariwisata menyediakan supportingtourism superstructure.
 
Sarana penunjang kepariwisataan merupakan fasilitas yang diperlukan wisatawan dan berfungsi tidak hanya melayani kebutuhan pokok dan sarana pelengkap tetapi juga memiliki fungsi yang lebih penting yaitu agar wisatawan lebih banyak membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjungi tersebut, sebagai contoh night club,casino, souvenir shop, dan lain-lain.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Nama           :    Panca Rahmawati A.
Kelas           :    1SA05
NPM            :    18611087
0 komentar

Tugas Kepariwisataan 1

Pertanyaan : 
Apa yang harus kita siapkan sebelum melakukan perjalanan wisata?



Jawab :
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan perjalanan wisata yaitu :

1.  Menentukan lokasi perjalanan wisata
Hendaknya kita tentukan terlebih dahulu lokasi tujuan yang akan kita kunjungi, hal ini agar dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga.

2. Pilihlah rute perjalanan yang  terdekat dengan tujuan lokasi wisata .
Jika tidak begitu memahami rute perjalanan yang hendak kita capai bawalah denah atau peta agar tidak tersesat dalam perjalanan.

3. Siapkan dana yang lebih untuk hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Persiapkan perlengkapan yang cukup sebelum melakukan perjalanan, misalnya obat-obatan , makanan dan minuman.

5. Bawalah barang secukupnya. 
Jangan membawa barang yang berlebihan , cukup yang kita butuhkan saja sesuai dengan kebutuhan anda dan keluarga. 
Sebaiknya tidak memakai perhiasan yang berlebihan selama perjalanan agar terhindar dari kejahatan, perampokan atau apapun yang tidak diinginkan.

6. Cek terlebih dahulu kondisi mesin kendaraan.
-Jangan lupa mengecek rem dan sebagainya.
-Isi bensin terlebih dahulu supaya tidak khawatir bila bepergian yang jauh. 
-Agar lebih aman lagi service terlebih dahulu kendaraan anda bertujuan selamat sampai tujuan tanpa hal yang tidak diinginkan.

7. Bawalah surat-surat penting misalnya KTP , STNK dan SIM kendaraan , paspor dan visa.

8. Pastikan rumah Anda sudah terkunci pintunya sebelum berangkat. 

9. Pakailah sabuk pengaman jika berpergian dengan mobil. Dan jika berpergian dengan motor jangan lupa memakai helm, jaket dan sarung tangan dan bawa jas hujan untuk persiapan jika hujan turun tiba-tiba.

10. Berdoa dan hati-hati agar selamat hingga tujuan.








Nama  : Panca Rahmawati A.
Kelas  : 1SA05
NPM   : 18611087


 
Minggu, 08 April 2012 3 komentar

Wisata Pantai Maluk

Di Kabupaten Sumbawa Barat ini terdapat beberapa obyek wisata pantai. Mulai dari Pantai Maluk, Pantai Sekongkang, Pantai Tropical, hingga ke Pantai Jelengah. Dari obyek wisata pantai yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat ini, Pantai Maluk merupakan obyek yang paling banyak menarik minat wisatawan.

Untuk mengunjungi Pantai Maluk ini tidak terlalu sulit. Sarana transportasi yang dibutuhkan oleh wisatawan tersedia setiap saat. Dari Ibu Kota NTB, Mataram, dibutuhkan waktu sekitar enam jam untuk sampai ke Pantai Maluk. Sekitar dua jam perjalanan menggunakan FERRY dari Pelabuhan Kayangan Lombok. Selebihnya perjalanan ditempuh melalui jalur darat. 


Pantai ini terdapat di Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Dari Pantai Maluk ini wisatawan bisa melihat pesona keindahan Teluk Maluk. Bukan hanya itu. Pantai Maluk kerap dijadikan oleh wisatawan sebagai arena berselancar. Tak heran apabila peselancar kelas dunia senantiasa mengagendakan kegiatan di Pantai Maluk. 

“Ombak di Pantai Maluk ini telah masuk dalam daftar ombak terbaik bagi peselancar dunia,” Oleh para peselancar, ombak di Pantai Maluk diberi julukan Super Suck. Julukan ini diberikan karena ombak yang menuju daratan terpecah oleh sebuah tanjung, dan pecahan ombak ini menggulung hingga ketinggian di atas dua meter. Ombak tersebut terus bergulung-gulung hingga seolah menyedot para peselancar yang mencoba menaklukkannya. Dengan ombak yang begitu menantang, tak heran jika Pantai ini menjadi ajang pamer kemahiran para peselancar yang datang dari berbagai penjuru dunia. Biasanya mereka datang pada saat-saat hari libur. Suasana pantai yang masih tergolong sepi, membuat wisatawan menjadi lebih enjoy.

Jika dibandingkan dengan obyek wisata pantai di Bali, Pantai Maluk belum banyak dikunjungi oleh wisatawan. Pantai Maluk masih kalah populer. Padahal dari segi pesona eksotisnya, Pantai Maluk memiliki Pasir yang putih dan lembut serta matahari yang memancarkan sinar terik, bisa membuat wisatawan betah berjemur. Bagi wisatawan yang tidak ingin berjemur atau berselancar, dapat menghabiskan waktu dengan bermain kano. Setiap kano dapat disewa dengan tarif sebesar Rp 5.000 per jam.

Berkaitan dengan fasilitas penginapan, sesungguhnya penginapan jauh lebih memadai. daripada di Pantai Sekongkang yang terletak di Kec. Sekongkang, misalnya, bahkan fasilitas yang tersedia boleh dibilang tak memadai. Kurangnya promosi membuat Pantai Sekongkang kalah pamor dibandingkan dengan Pantai Maluk.
Padahal ombak dipantai ini telah masuk kategori ombak terbaik di dunia bagi kalangan peselancar. Oleh para peselancar, ombak Pantai Sekongkang dijuluki dengan Ombak Yoyo. Pasalnya, gerakan ombak di Pantai Sekongkang ibarat mainan yoyo yang terayun-ayun naik turun kala dimainkan.





Sumber : http://polresksb.blogspot.com/2010/10/pesona-wisata-pantai-maluk-ksb_23.html







Nama     :  Panca Rahmawati
Kelas      : 1SA05
NPM      : 18611087
 
;